.... cuma cinta yang kabur...

credit to galleryhip.com

pada cinta yang luhur,
bersemi umpama cendawan lepas hujan,
tumbuh dan terus tumbuh,
hadir cinta tika hati suci,
tiada noda hitam sudah pasti,
masih dalam keinginan mengejar cita juga cinta,
tika dulu cinta ketika menuntut ilmu tiada salahnya,
namun kini umpama menanam duri dalam daging,
penyesalan yang tiada sudahnya kerana kesalahan yang menderitakan,
tika lafaz akad beralun merdu mengungkapkan kata,
bersatulah dua jiwa dalam satu majlis,
halal sebuah perhubungan yang sekian lama terjalin,

namun indahnya hanya seketika,
disangka panas hingga kepetang namun hujan menjemput ditengah hari,
lahir kedunia benih cinta, walau hadirnya tak dipinta..
hidup serba sederhana, 
panasnya hubungan umpama panasnya lahar di gunung berapi,
membakar hingga melecut hati nurani,
dia dulunya suci dan sempurna di mata hati,
kini menjadi liar dan bebas sesuka hati,
tiada lagi zikrullah meniti dibibir,
hanya air mata sumpahan menjadi bimbingan,

hingga kini,
cinta yang dulunya indah hanya tinggal kenangan,
pandangan mata yang tidak lagi berpanahan cinta,
sudah menjadi tajam dan membunuh,
lafaz kata yang dulunya manis berbunga,
kini hanya menjadi cemuhan dan kutukan yang bernanah.
hidup umpama wayang cerita,
bermain setiap hari memenuhi derita,
walau bukan fizikal tubuh yang menjadi padah,
namun rohani terasa seperti dibelah seribu sembilu.
cukuplah.
aku bukan boneka materialmu!!

namun takdir bukan milik kita,
qada' dan qadar-Nya seperti mainan belaka,
seperti baru semalam kau bernafas lega,
ketika ini kau bersemadi aman di bumi-Nya,
penyesalan tidak tertanggung,
lagu Pelangi senja meniti di bibirku,
umpama lagu itu hanya buatku,
Tika sendu bersenada dengan tangisan,
aku titipkan doa,
agar hidupmu disana tidak dihimpit dosa,
tenanglah engkau bersama kenangan,
aku menanti saat kita ketemu lagi.

Ulasan